Selasa, 20 Januari 2015

Pakan Kambing Laktasi


Makanan Kambing. Selain factor usia pada kambing PE, factor makanan ternyata juga memegang peranan sangat penting dalam usaha budidaya ini. Factor makanan memegang kendali hampir 90% dari usaha ini. Makanan yang bisa menjadikan hasil susu bisa maksimal terdiri dari makanan yang bersifat alami atau makanan tambahan (ekstra fooding). Makanan alami biasanya terdiri dari berbagai macam daun, yaitu daun Turi, daun dadap, daun pepaya ataupun daun katuk. Ketiga daun ini sangat efektif untuk meningkatkan jumlah produksi susu harian pada kambing PE. Pemberian daun ini tidak usah terlalu banyak, tetapi harus ada disaat pemberian makanan kambing. Selain daun, makanan eksternal (ektra fooding) yang bisa mendongkrak produksi susu terdiri dari makanan yang memiliki kandungan berprotein tinggi, seperti kedelai, kulit kedelai, ampas bir, ampas tahu dan kulit gandum (polard). Semakin banyak pemberian makanan ini maka semakin banyak pula jumlah produksi susu yang akan dikeluarkan kambing PE. Kambing akan berproduksi susu secara maksimal di usia laktasi hari pertama sampai hari ke 60. setelah hari ke 61 maka peningkatan jumlah produksi susu akan bersifat lambat dan biasanya hanya akan stabil.



Senin, 29 Desember 2014

Peternakan Kambing Etawa Gembala Farm Tangerang

Peternakan Kambing Etawa "GEMBALA FARM" Tangerang



Peternakan Kambing Etawa yang terintegrasi dengan pertanian

Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan kambing keturunan dari kambing asli India (Jamnapari) dengan kambing lokal Indonesia. Kambing PE merupakan jenis kambing dual purpose, yaitu dapat sebagai pedaging dan sebagai kambing perah. Kambing perah memang masih cukup asing bagi sebagian masyarakat. Susu yang dihasilkan kambing PE masih jarang ditemukan secara umum seperti halnya susu sapi, karena didistribusikan dalam jumlah terbatas dan kebutuhan khusus. Dari hasil beberapa riset mengenai susu kambing PE khasiatnya cukup banyak seperti meningkatkan kesehatan tubuh, membantu dan mengatasi sejumlah penyakit, serta untuk keperluan kosmetika. Lihat contoh www.Tawamilk.com
Kandungan susu kambing PE cukup baik karena memiliki kandungan protein 4,3% dan lemak 2,8%, relatif lebih baik dibandingkan susu sapi dengan protein 3,8% dan lemak 5,0%. Disamping itu, susu kambing lebih mudah dicerna, karena ukuran molekul lemak susu kambing lebih kecil dan secara alamiah sudah berada dalam keadaan homogen.
Jumlah anak per kelahiran (litter size) kambing jenis PE bervariasi 1 sampai dengan 3 ekor dengan tingkat produksi susu yang melebihi dari kebutuhan untuk anaknya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai produk komersial dan tidak mengganggu proses reproduksinya. Biaya investasi usaha ternak kambing relatif rendah dan pemeliharaannya pun jauh lebih mudah dibanding sapi.

”Gembala Etawa Farm” berada di desa Kadusirung di daerah dengan penduduk yang rata-rata bermata pencaharian petani , tiap tahunnya kegiatan pertanian yang dilakukan adalah tanaman padi, kacang-kacangan dan palawija sehingga sangat mendukung untuk melakukan pemeliharaan ternak. Karena dari limbah hasil pertanian tersebut dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak. Disamping itu juga masih banyak lahan terbuka yang masih belum terpakai sehingga bisa ditanami hijauan makanan ternak (HMT) seperti Gamal/Glereside, Indigofera, Kaliandra dan rumput Odot.


PELUANG PEMASARAN
Peluang pasar dan pemasaran menjadi suatu hal yang sangat vital bagi kelangsungan suatu usaha. Usaha yang sehat adalah usaha yang dapat membidik secara tepat, benar, dan cerdas tentang semua aspek produksi dan pemasaran. Aspek pemasaran tentu saja tidak cukup hanya dengan mengandalkan intuisi dan keberanian pengusaha atau peternak. Lebih dari itu, pengusaha atau peternak sebagai produsen dan pemasar harus selalu siap dengan program integrasi secara terencana dan bertahap.
                Susu kambing lebih dikenal sebagai penawar penyakit tertentu disamping sebagai sumber gizi. Konsumen beranggapan bahwa susu kambing bermanfaat sebagai penawar gatrointestinal, penyakit pernafasan (asma, TBC, bronkhitis) sebagai aprodisiak dan untuk menjaga kondisi kesehatan. Dari uji organoleptik menunjukkan bahwa susu kambing cukup digemari seperti layaknya susu sapi. Konsumsi susu kambing terus meningkat dari tahun ketahun. Laju peningkatan populasi yang tidak seimbang dengan laju permintaan kambing tersbut akan menciptakan ketidakseimbangan antara permintaan dan produksi tersebut.
Jaringan pemasaran (marketing network) telah dirintis dengan pemasaran secara langsung kepada konsumen dan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada seperti internet dan komunikasi per telepon. “Gembala Etawa Farm” juga tergabung dalam grup jejaring sosial Facebook “Peternak Kambing Indonesia”, Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia dan Asosiasi Peternak Kambing Perah Indonesia (ASPEKPIN) di mana di dalamnya tergabung peternak dan pengusaha ternak kambing PE dari seluruh Indonesia. www.Gembalafarm.com 


POTENSI SUMBER DAYA
Sumber daya alam lingkungan desa Kebandungan juga mendukung untuk kegiatan pemeliharaan ternak kambing karena sumber air baik dari sumur air tanah maupun air sungai tersedia setiap tahun. Lahan yang digunakan untuk perkandangan memiliki luas 20.400 m2 dengan luas kandang utama (komunal) yang sudah ada seluas 450 m­­2. Lahan perkandangan memiliki kontur datar dan terletak jauh dari pemukiman tetapi tetap mudah dalam melakukan pengawasan dan penjagaan. Terdapat banyak tanaman teduhan dan rumput-rumputan yang dapat digunakan sebagai Hijaun Makanan Ternak (HMT) seperti: rumput lapangan,  lamtoro, gamal, rumput gajah, dan glirisidae. Daerah ini juga bukan merupakan endemic penyakit ternak, hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya warga yang memelihara ternak yang ada di desa Kadusirung dan sekitarnya.
Kemudahan transportasi dalam desa, antar desa, dan antar wilayah sudah cukup baik karena terdapat jalan kabupaten, jalan kecamatan dan jalan desa yang relatif telah mengalami pengaspalan, pengecoran  dan perataan jalan. Akses jalan masuk adalah jalan kabupaten dengan lebar 6-8 meter dengan jalan desa yang telah diaspal dengan baik. Akses jalan dari Jalan nasional BSD City adalah 5 km ke arah selatan. 

Dari uraian di atas dapat dilihat faktor penunjang pengembangan peternakan kambing PE pada “GEMBALA Etawa” antara lain:
1.       Lahan yang tersedia untuk pengembangan HMT cukup tersedia
2.       Sarana dan prasarana transportasi cukup tersedia
3.       Adanya tenaga kesehatan ternak yang cukup memadai
4.       Prospek pemasaran antar kabupaten/kota hingga antar propinsi.
Program ini  adalah pengembangan usaha peternakan kambing PE dengan menggunakan teknologi tepat guna (TTG) dalam pengembangannya. Teknologi peternakan digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan, termasuk didalamnya teknologi pakan, teknologi perkandangan, teknologi reproduksi, teknologi pengolahan limbah, dan teknologi untuk pemasaran.

Teknologi tepat guna yang akan di aplikasikan pada pengelolaan pembibitan ternak kambing etawa di GEMBALA Etawa Farm” adalah:

  1. Penataan kandang dengan teknologi kemiringan dan pemisahan limbah padat dan cair sehingga efisiensi tenaga kerja dan biaya dapat tercapai.
  2. Penyerentakan berahi atau gertak berahi untuk menyeragamkan waktu berahi sehingga dapat dikawinkan pada saat bersamaan. Penyerentakan berahi menggunakan spons vagina (spons progesteron) atau gertak berahi menggunakan PGFs Alfa.
  3. Inseminasi Buatan (IB) dengan semen beku pejantan BIB di Indonesia.
  4. Pemberian pakan dengan pakan konsentrat dan limbah tempe  sehingga tidak terlalu bergantung pada ketersedian pakan hijauan dari alam.
  5. Pemerahan dan pengemasan susu yang lebih higienis dan sehat dengan teknologi pasteurisasi dan sealing listrik (cup/plastik)
  6. Pengolahan limbah ternak (padat/cair) menggunakan teknologi fermentasi dan pengendapan sehingga diperoleh pupuk berkualitas baik.
  7. Pemasaran produk (susu, anakan, afkiran, pupuk kandang & pupuk cair) selain menggunakan model tradisonal juga menggunakan teknologi internet.